pada musik karawitan betawi gaya dalam gambang kromong disebut
Seni
niko231
Pertanyaan
pada musik karawitan betawi gaya dalam gambang kromong disebut
1 Jawaban
-
1. Jawaban imelbb
Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan.Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra.Seringkali seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa gaya.Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan dikembangkan.Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu.Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda.Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi :
1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya.Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal adalah tripologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli,langgam,dan stambul.Dalam karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi.Di Jawa disebut dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan Bali.Di daerah Sumatra Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong.Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang