IPS

Pertanyaan

mengapa serikat islam pecah menjadi si merah dan si putih

1 Jawaban

  • Mata pelajaran: IPS
    Kelas: SMP
    Kategori: Sejarah - Perpecahan Sarekat Islam
    Materi: perpecahan Sarekat Islam oleh PKI
    Kata kunci: perpecahan Sarekat Islam

    Pembahasan:
    Pada tahun 1914 berdiri organisasi berpaham sosialis yang didirikan oleh Sneevlit, yaitu ISDV (Indische Social Democratische Vereeniging). Namun organisasi yang didirikan orang Belanda di Indonesia ini tidak mendapat simpati rakyat, oleh karena itu diadakan "Gerakan Penyusupan" ke dalam tubuh Serikat Islam yang akhirnya berhasil mempengaruhi tokoh-tokoh Serikat Islam muda seperti Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin.

    Dan pada bulan November 1920, SI dan PKI terlibat pertikaian terbuka dan tidak terdamaikan ketika surat kabar PKI berbahasa Belanda, "Het Vrije Woord", menerbitkan tesis-tesis Lenin tentang masalah-masalah nasional dan penjajahan, yang berisi kecaman-kecaman terhadap Pan-Islamisme. SI yang pada saat itu memiliki orang-orang seperti Haji Agus Salim (1884-1954), mantan konsulat Belanda di Jeddah, yang menjadikan Pan-Islamisme dan modernisme sebagai dasar menjalankan kegiatan politik, membawa SI menerapkan "disiplin partai" yang disetujui pada kongres SI bulan Oktober tahun 1921. Dengan adanya "disiplin partai", maka seorang anggota SI tidak mungkin lagi menjadi anggota partai lain. Anggota-anggota PKI kini dikeluarkan dari SI, tetapi pertikaian tetap harus diselesaikan di setiap cabang SI. Sebagai akibatnya, SI terpecah menjadi dua yaitu "SI Putih" dan "SI Merah".
    Akibatnya banyak anggota Serikat Islam yang menjadi sosialis terutama Serikat Islam cabang Semarang. Sejak inilah keanggotaan Serikat Islam pecah menjadi dua yang disebut Serikat Islam Merah yang berhaluan Komunis dan Serikat Islam Putih yang asli. Serikat Islam Merah dipimpin oleh Semaun dan Tan Malaka, Serikat Islam Putih dipimpin oleh Agus Salim dan Abdul Muis, Cokroaminoto.

Pertanyaan Lainnya